Minggu, 12 Agustus 2012

SONY DAN PELATIH LI MAO

     Hari ini saya baca koran, setelah kegagalan Bulutangkis Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2012, sekarang ditambah lagi gagal di Olimpiade sehingga tambah terpuruk lah Bulutangkis Indonesia. Begitu juga dengan nama Pelatih China, Li Mao. Sepertinya kegagalan Indonesia tidak juara sama sekali itu semua atas kesalahannya. Kasian.. kasian.. kasian..

     Saya sebagai istri Sony, yang pernah kenal dengan Li Mao sangat heran kenapa semua mengkambing hitamkan dia. Apa salahnya?? kali ini saya pengen bercerita tentang keberadaan Li Mao untuk Sony. Tentunya saya tidak akan membahas masalah tehnis tentang kepelatihan, saya hanya akan membahas tentang bagaimana Li Mao sangat perhatian pada atlitnya baik Sony  maupun atlit tunggal putra junior lainnya. 

     Klo tidak salah bulan Pebruari tahun 2011, Li Mao datang ke PBSI bersama shinshe. Pulang dari latihan Sony cerita kepada saya, "yang, tadi pas ditempat pijet, aku ketemu sama pelatih cina, dia ngga bisa bahasa  Indonesia tapi ada penerjemahnya, katanya dia optimis cedera pinggangku bisa sembuh. Rasanya klo ada yang kasih omomngan seperti itu, aku jadi semangat lagi untuk prestasi". Dalam hati saya "alhamdulillah suamiku semangat lagi, kali ini ada orang yang jamin cedera suamiku bisa sembuh". Yaa.. sebagaimana semua tahu klo Sony sedang cedera pinggang mulai Agustus 2010. 

     Sebelumnya memang kami usaha sendiri untuk menyembuhkan cedera. Suami saya pernah bilang "kenapa saat aku sakit seperti ini tidak ada yang perhatian sama aku. jangankan di temani berobat atau di kasih tahu pengobatan mana yang bagus, ditanya tentang kondisiku aja ngga ada yang nanya".  sungguh waktu itu posisi kami sedang terpuruk. di tengah pesimisme tentang cedera itu, ternyata PBSI mendatangkan pelatih dan shinse yang sangat hebat dari Cina. Kali ini saya mau bilang Terima kasih pada PBSI yang telah mendatangkan Li Mao dan khususnya Shinse. Kenapa saya berterima kasih?? ini ceritanya.

     Saat itu saya sedang hamil besar, Sony tidak bisa latihan maksimal, jadi yang kami fokuskan hanya penyembuhan. Shinse telah bergabung di PBSI, jadi pengobatan akan dilakukan oleh shinse. Setiap Sony berobat ke Shinse, saya selalu menemani. Mungkin semua pada heran, kenapa sih ini istri Sony ikut terus berobatlah, latihanlah, pertandinganlah.. mungkin ada yang sebel juga liat saya ada di sebelah Sony terus. Saya ikut karena saya sangat cinta pada suami saya, dia selalu mengajak saya kemanapun dia pergi. Saat semua orang sudah meremehkan, Sony tidak bisa berprestasi lagi, maka saya yang harus  kasih semangat dan perhatian ke dia. Pernah saya tanya sama Sony "yang, apa ngga malu klo kerja diikuti istri terus?", Sony jawab "ngga yang, aku malah bahagia di temani istriku, itu berarti istriku mendukung penuh kerjaanku". hehehe happy.. happy.. Terima kasih sayang.. Love U

     Setiap berobat ke Shinse, Sony selalu di temani saya, Li Mao dan penerjemah. Menurut saya Li mao sangat setia menemani Sony. Sebetulnya Keberadaan pelatih selama mengikuti pengobatan atlitnya juga berguna untuk pelatih sendiri, karena dengan menemani pengobatan jadi dia tahu besok atlitnya bisa dilatih keras atau enteng atau tidak boleh latihan sama sekali untuk memaksimalkan pengobatan. Pernah suatu kali karena Sony kesakitan di tusuk jarum ama shinse, Li Mao memegangi daun telinga Sony, supaya rasa sakitnya berkurang. Hati saya terenyuh lihatnya, bagi Sony, Li Mao hanyalah pelatih dari negeri seberang tapi ketika moment seperti itu dia bisa menjadi bapak. Kira2 di Indonesia ada ngga ya pelatih yang bisa jadi bapak, kakak dan teman seperti itu?

     Oia saya ingat, dulu waktu masih belum ada shinse Sony  pijet di Pelatnas dan dia bilang "yang, tadi aku pijet, sebelahku ada Tontowi Ahmad (atlit ganda campuran) sedang pijet juga. enak banget ya dia pijet di temanin ka' Ricard (pelatih). terus ka' Ricard nanya ke Pak Acek (ahli pijet di PBSI) "gimana pak, Tontowi bisa dilatih keras ngga?", lha kok aku ngga ada yang nanyain". Sungguh sedih dengar kata-katanya, sabar ya sayang, kita harus bisa mandiri sendiri, kondisinya memang seperti ini kita harus kuat. Kebanyakan atlit yang ada di Pelatnas jauh dari orang tua, mulai kecil hidup mereka untuk latihan dan berprestasi. setiap hari yang mereka lakukan hanya latihan latihan dan latihan, otomatis orang yang mereka temui setiap hari adalah pelatih. Oleh karena itu mereka tidak hanya butuh pelatih tapi juga butuh sosok seorang bapak sebagai pengganti orang tua. Suami saya bukan sosok yang manja, tapi entah karena cedera dan prestasi turun dia jadi sangat sensitif. Tapi ini ada benarnya juga, jadi besok2 klo Sony jadi pelatih harus perhatian ama atlitnya didalam atau diluar lapangan.

      Li Mao sebenarnya orang yang sangat humoris dan baik, cuma karena dia ngga bisa bahasa Indonesia aja jadi sepertinya komunikasi terputus. memang kadang dia cuek tapi menurut saya bukan karena dia sombong tapi ya karena ngga bisa bahasa Indonesia itu tadi. Saya dan Divya sering ke PBSI untuk lihat latihan. Selama saya di sana Li Mao selalu menyambut baik kami. berkat Divya dia jadi lebih ramah dan lebih lucu dari sebelumnya, kadang gayanya bikin kami tertawa. Selama latihan Li Mao juga sangat perhatian dengan Sony, dia memberi Sony ilmu dan trik2 baru yang sebelumnya selama puluhan tahun jadi atlit baru kali  ini Sony dapat pengetahuan seperti itu. Li Mao menyarankan Sony untuk lebih efisien dalam permainan baik gerakan maupun pukulan. Memang selama Li Mao ngelatih jarang sekali dia ngasih latihan fisik, mungkin bagi dia latihan tehnik di lapangan juga sudah menguras fisik. Tapi namanya atlit Indonesia yang mulai dari kecil sudah terbiasa latihan  fisik, sekarang jadi tidak pernah latihan sama sekali rasanya seperti makan tanpa nasi. Orang Indonesia belum bisa di bilang makan, klo belum makan nasi ya kaaannn... 

     Jam latihan pun setiap anak tunggal putra di kasih privat latihan malam. Selama saya menjadi istri Sony sejak tahun 2009, baru kali ini ada pelatih tunggal yang memberi latihan privat di malam harii, bahkan satu anak satu jam setiap malam. Memang ada pelatih lain yang menambah jam latihan yaitu anak ganda campuran yang dilatih Ka' Ricard. Saya dan Sony pernah membicarakan Ka' Ricard, menurut kami dia adalah pelatih yang hebat, bisa menghasilkan seorang juara, Semangatnya luar biasa. setiap hari datang ke PBSI pagi buta naik mobil jeep dan ditambah suara audio. dia juga disiplin untuk kemajuan anak buahnya. 

     Awalnya memang Sony tidak bisa menerima teori yang diberikan Li mao, katanya ngga cocok, "aku bulutangkis sudah mulai kecil dan kebiasaan2ku ngga bisa di rubah lagi". Tapi setelah setahun saya lihat gaya permainan Sony mulai berubah. Dia lebih efisien tidak gerubak berubuk seperti dahulu. kurang dari 1,5 tahun Sony mulai mengakui, klo atlitnya cerdas ngerti apa yang Li Mao intruksikan dan praktekin rasanya ilmunya bagus dan tingkat tinggi. Hasilnya alhamdulillah Sony bisa juara di Thailad 2012 kemaren. Apalagi sebagai atlit yang pernah cedera, teori yang diberi Li Mao ada benarnya. Coba tanyakan sama atlit tunggal putra lainnya, apa ada perubahan permainan mereka setelah di latih Li Mao??

     Selain Li Mao, orang yang berperan penting adalah Shinse, maaf saya lupa namanya, pokoknya saya panggil Taifu. dia shinse hebat, tanpa di beri tahu bagian mana yang sakit dia sudah tahu dengan sendirinya. Sepertinya hanya dengan melihat saja dia bisa tahu keluhan sakit seseorang. Taifu juga orang yang ramah dan baik. Dia malah lebih sering kasih Sony masukkan dan wejangan untuk pertandingan. Saya yang bukan atlet aja sangat nyaman dengan dia. pernah waktu Sony belum juara dia bilang "Sony sekarang tidak dilihat orang, dia ibarat berlian cuma sekarang masih kotor, nanti klo di gosok dengan bagus di akan menjadi berlian yang paling bersinar". Amiiiiinnnn......

     Jangan di tanya bagaimana rasanya di obatin Shinse, klo pengen tau rasanya saaaakiiiiiiittttttt.... tapi sembuh. kesembuhan Sony salah satunya berkat Shinse. Sony sangat rajin berobat ke rumahnya. Biasanya saya dan Divya ikut nemanin Sony. alhamdulillah Shinse juga sayang sama Divya. Shinse itu orang yang sangat rapi dan bersih, tapi klo Divya datang rumahnya jadi kotor. Untungya kami ngga pernah diusir hahahaha..... Setelah Sony juara Thailand Grand Prix 2012 kemaren, saya berterima kasih  pada shinse karen berkat bantuannya dan Li Mao, Sony bisa sembuh. Tapi Shinse malah marahin saya, dia bilang "belum saatnya kamu terima kasih pada saya, ini belum apa2. perjalananmu masih panjang". Oyyaaa.. ternyata dia ngga pamrih, hebaaat ya..

     Entah kenapa tiba2 Li Mao mengundurkan diri dari pelatnas. Jujur saja saya sedih, merasa kehilangan. kenapa di saat Sony akan menanjak prestasinya dia malah pergi. Padahal Sony pernah berjanji "aku akan mempersembahkan juara untuk Li mao, Shinse, Wong Tat Meng dan Emil (si penerjemah)". Kenapa mereka pergi, setelah ini sapa yang akan cocok ngelatih Sony?? Menurut saya, sebaiknya pengurus komunikasi pada atlit, tanya satu2 persatu jika ingin mengambil kebijakan yang berhubungan dengan atlit, karena atlit yang merasakan dampaknya langsung. Kalau situasi dan program latihan kurang menyenangkan, bagaimana mereka bisa meningkatkan kualitas?? datang kelapangan aja uda ogah apalagi ningkatin latihan. Yang kita bangun dari atlit itu semangatnya, bagaimana mereka enjoy di lapangan, jadi seluruh program bisa dijalankan maksimal. 

      

     

Sabtu, 11 Agustus 2012

DIVYA AMANTA KUNCORO lahir (Part 2)

    Setelah induksi yag kedua kalinya akhirnya perut saya mulai mules alis kontraksi kira2 jam 15.00 WIB tapi kontraksi masih tidak terlalu kuat dan tidak terlalu sering, suster mulai periksa pembukaan saya, "masih pembukaan 1 (satu) bun.." oke saya masih kuat. Oia untuk melahirkan secara normal, pembukaan harus sampe 10, yang pernah saya baca, 1 pembukaan sama seukuran jari kita. Dan biasanya yang lama adalah pembukaan 1-6, klo sudah 6 ke 10 nya biasanya cepat dan tambah sakit plus sering. 

     Pembukaan 1-5 aja laaammaaaa sekali dan mulesnya tambah kuat. saya sering bilang ke suster "suster periksain uda pembukaan berapa?" jawabnya suster "masih 1 bun" huuuwaaaaa... lamanya. Dalam hati saya ingat pesan mama Markis Kido "Gading, melahirkan itu memang sakit, jadi jalanin aja" iya2 tante saya memang lagi kesakitan dan saya akan bertahan, kata2 itu bikin saya kuat dan pasrah nahan sakit. Pukul 17.00 WIb saya mulai pembukaan 5. Saya di pindahkan ke ruangan khusus bersalin. Diruangan itu dingin banget, badan saya sempat menggigil, untung saya bawa kaos kaki (gara sering baca buku jd siap kaos kaki). selama kontraksi datang tangan saya selalu cengkram kuat tangan ibu. Hasilnya keesokan harinya tangan ibu jadi memar biru hahahaha sama2 sakit ya bu.. kembali lagi keproses melahirkan, pas setelah maghrib Sony tiba di RS KMC langsung masuk ruang bersalin. Saat proses menjelang kelahiran intruksi suster sangat di penting untuk ibu karena selama proses kontrkasi yang dahsyat sakitnya kita kadang lupa mana tarik nafas mana buang nafas. klo uda pembukaan banyak kita pengennya cuma ngeden aja, kayak kebelet pup tapi 10x lipat. 

      Kontraksi tambah kenceng, saya teriak2 ga karu2an. kadang saya tanya "mana dokternya? saya uda pengen ngeden" suster jawab "bunda ngga boleh ngeden karena pembukaannya masih 8 belum lengkap" saya rasa suster itu bohong supaya saya nahan hehehe  "uda ga tahaaaaan.." tiba2 muncullah dr. Agung pake baju operasi, menurut saya kedatangan dokter seperti pahlawan, kayak dewa penolong. batin saya "yeeesss... saatnya tiba" Oke saatnya saya mengejan, hanya perlu mengejan 2x bayi langsung keluar, yang pertama untuk dorong bayi ya namanya pemanasan, yang kedua ngejan untuk  keluarin bayi. Untuk ibu2 yang sedang hamil membaca blog saya ini, saya mau kasih tau kalau melahirkan itu ngga sakit, mengejan itu enaaak rasanya lega. tapi yang ga enak ya proses pembukaannya itu. 

    Lahirlah putri GADING DAN SONY bernama DIVYA AMANTA KUNCORO. Alhamdulillah Ya Allah.. kau berikan kami anak yang sehat, putih dan cantik. Oia nama Divya Amanta artinya Cinta dari Surga, sedangkan Kuncoro dari Bapaknya. 

    Selamat datang ke dunia anakku, mama dan papa akan menyayangimu sampe akhir nanti. I LOVE U, DIVYA.. 

DIVYA AMANTA KUNCORO Lahir (part 1)

     Tahun 2012, mmm... tahun ini alhamdulillah tahun yang membahagiakan, suami saya sembuh dari cedera dan kami telah dianugerahi putri cantik bernama DIVYA AMANTA KUNCORO yang berusia 16 bln. rasanya setahun  kemaren hidup kami dalam titik terendah, sekarang perlahan-lahan mulai naik. Kalau menoleh kebelakang melihat pengalaman tahun 2010 rasanya kami bangga bisa melewati cobaan demi cobaan. 

     DIVYA lahir tanggal 4 April 2011 di RS Kemang Medical Care (KMC), Jakarta Timur, dengan berat 3,2 kg tepat pukul 20.00 WIB. saat proses kelahiran saya ditemani ibu dan suami. Sebenarnya Sony ada pertandingan di Australia tapi setelah mendarat di bandara Australia, dia memutuskan kembali ke Indonesia untuk menemani saya melahirkan. maaf ya PBSI, suami saya harus pulang. Sony sangat ingin menemani saya melahirkan karena pengalaman kehilangan anak pertama kami jadi benar2 dia merasa harus ada di samping saya. 

    semalam sebelum kelahiran Sony berbisik ke bay yang ada di dalam perut saya, dia bilang "nak tunggu seminggu lagi ya di perut mama, papa mau tanding dulu". batin saya "haaahhh seminggu lagi" sungguh badan saya uda bengkak kayak gajah, selangkangan saya uda sakit banget, tidur ngga enak, jalan uda ngos2an, disuruh bertahan seminggu lagi..... Oh noo.. pa. Sore hari nya Sony harus berangkat, meskipun baru kali ini saya ngga ikhlas Sony berangkat tanding (sorry pa..). Saya di rumah ditemani mertua.

     Malam saya tidur sendiri, tiba2 jam 3.00 pagi seperti ada balon meletus tapi tidak bersuara di perut saya, ternyata air ketuban saya pecah. akhirnya saya ke RS KMC ditemani ibu mertua dan supir. saya belum merasakan mules sama sekali. setelah di RS saya di suruh cuma tiduran karena air ketuban saya uda pecah, klo saya posisi berdiri atau tegak bisa2 air ketuban cepat habis padahal air ketuban sangat penting dalam proses kelahiran supaya keluarnya bayi licin ngga keset. sampai jam 12.00 siang saya tidak merasakan mules sama sekali. Setiap jam suster memeriksa detak jantung bayi dan memeriksa tekanan darah saya. 

    Dokter yang menangani saya di RS KMC adalah dr. Agung, beliau adalah dokter yang santun dan menenangkan, cocok untuk ibu2 hamil yang seperti saya yang bawel dan panikan. Beliau selalu sabar menjawab semua pertanyaan saya dan suami baik melalui sms atau saat kontrol kehamilan. dr. Agung juga sering memberi saya rasa optimis dan ketenangan tentang kehamilan saya. Sejak awal saya kontrol ke dr. Agung, saya berpesan klo saya sangat ingin melahirkan normal. Saat detik2 melahirkan pun beliau juga kasih semangat kalau saya bisa lahir normal, tapi dilihat dari kasus saya, ketuban sudah pecah dulu ditunggu sampe 12 jam klo tidak ada mules atau kontraksi maka saya di suntik induksi gunanya untuk merangsang kontraksi. Tapi kalau sampe 24 jam setelah pecah ketuban, saya masih juga tidak melahirkan maka saya harus operasi sc. 

    Tepat pukul 12.00 WIB ibu saya datang, alhamdulillah saya bahagia sekali, rasanya tenang ada ibu di sisi saya. bukannya ngga enak di jaga mertua tapi sungkannya itu lho.. hahahaha.. klo ama ibu sendiri kan bisa minta ini itu sakarepku hehehe.. masih juga ngga ada kontraksi. Akhirnya jam 14.00 WIB dr. Agung datang dan mulai menginduksi saya lewat selang infus. awalnya klo ngga salah cuma 6 tetes per 1 menit tapi ngga mules2 akhirnya di tambahi jadi 12 tetes. Yang ini saya ngga yakin berapa tetesannya saya lupaa. jadi asal nulis aja, kira2 segitu lah.. 
  
    Di saat menegangkan dr. Agung memuji saya di depan ibu mertua dan ibu saya klo "anaknya ini mandiri banget, berani ke rumah sakit sendiri, kontrol kehamilan saat suaminya sedang tanding, semua keperluan kelahiran di urus sendiri, saya senang punya pasien ibu gading" hahahaha langsung GR saya, kata2 dokter membuat saya lebih kuat dan yakin bisa melahirkan normal  (suumppah dok..). Benernya klo di puji ngga pas mau melahirkan gini perasaan saya ya biasa aja hehehe. Tapi memang benar, beberapa kali saya kontrol ke dokter tanpa suami saya :(, saat saya tes detak jantung janin pun saya sendiri. padahal sebelah saya ibu2 juga sedang tes detak jantung di temani suaminya, tapi saya nekat aja sendiri lha wong kepepet...

     

Selasa, 14 Desember 2010

Cobaan 2010

   Oke lah ini pertama kali nya aku menulis setelah bertahun-tahun berhenti. Dan ini pertama kalinya tulisanku bisa dinikmati oleh yang lain.
   Judul yang aku tulis 'AMAZING 2010" karena tahun ini hidupku seperti rollercoster (naiknya pelan trus turun kenceng weesss...). Dimulai dari Maret lalu aku harus kehilangan anak pertamaku, YAHYA KUNCORO, suamiku cedera pinggang, pelunasan pembelian tanah, buka bengkel. huft...... live is hard U know. Tangis, tawa, amarah, bahagia pokoke campur2.
   Bener kata orang waktu kita nikah pasti dikasih ucapan "selamat menempuh hidup baru" yaaa... ini bener2 baru buat aku yang selama ini hidup di Surabaya dengan ortu :) sekarang aku tinggal di Jakarta (meskipun pelosok)  hanya berdua dengan suami (Plak... gepuk nyamuk). Semoga tahun pertama menikah yang penuh warna ini, aku bisa menjadi lebih kuat dan dewasa.
   Terima kasih untuk suamiku yang selalu setia menemani aku, smoga tangis dan usaha kita berdua membawa berkah untuk kehidupan kita kelak. Untuk keluargaku khususnya ibuku, terima kasih selalu siap ketika aku butuhkan meskipun ibu sibuk d kantor tapi rela meluangkan waktu demi merawatku ketika aku keluar masuk RS selama 4 bulan.
   Udalah aku ngga mau cerita lagi, yang lalu bikin sesek aja, mana badan uda sesek karena skarang hamil 5 bulan lebih 2 minggu. mikirin itu malah bikin aku tambah seseeek.. aku mau cerita kedepan aja.
   LET'S GET START A NEW LIVE, NEW BABY, NEW TOURNAMENT.... YYEEEEHAAAAAA